Sabtu, 07 April 2018

PENEKANAN BAKTERI PATHOGEN DENGAN ALAT RADIASI UV PADA PERIKANAN BUDIDAYA

Monday, 30 April 2018

Perakitan Alat Radiasi UV untuk Menekan Bakteri Pathogen dalam Perikanan Budidaya

DESKRIPSI TEKNOLOGI
Tujuan Penerapan Teknologi
Untuk menciptakan Alat Radiasi Ultraviolet (UV) sederhana untuk menekan populasi bakteri pathogen dalam air pemeliharaan ikan baik dalam perbenihan maupun pembesaran ikan indoor . Manfaat kegiatan untuk menyediakan alat radiator ultraviolet sederhana, efisien dan dapat diterapkan dengan mudah oleh masyarakat perbenihan dan pembudidaya ikan baik skala besar maupun kecil.
Pengertian
Gambar 1. Penyaring dengan ultraviolet perdana hasil rakitan sederhana versi baru berukuran 8”.
Filter : Proses penyaringan air sehingga air lebih baik bersih dari partikel/kotoran dari dibandingkan dengan air sebelum difilter. Sinar ultraviolet (UV) : Sinar radiasi yang berada pada kisaran panjang gelombang antara 40 – 400 nm Patogen : agen biologi yang penyebabkan munculnya penyakit atau infeksi penyakit. Bakteri patogen : bersifat saprifit dan menyerang ikan ketika ikan dalam kondisi yang tidak fit atau seimbang serta defisiensi nutrisi.
RINCIAN DAN APLIKASI TEKNIS
Persyaratan Teknis Penerapan Teknologi Air yang akan diradiasi dengan ultraviolet harus bersih dari partikel, dengan pengendapan dan penyaringan terlebih dahulu:
Efektifitas radiasi Ultraviolet akan lebih baik apabila air yang diradiasi bebas kotoran/ partikel
Lampu UV tidak cepat buram cahayanya karena lampunya cepat kotor.
Cara penerapan teknologi
Pada tahap awal dilakukan uji coba dengan membuat radiator dengan lampu UV three in one, dimana dalam 1 tabung yang berukuran 8” dipasang 3 buah lampu UV. Langkah – langkah yang dilakukan dalam pembuatan radiator-UV hasil rakitan sederhana adalah :
1. Membuat piringan dari pipa paralon dengan Ø 8”, lalu membuat lubang tempatpemasangan lampu UV, dimana pada masing piringan dibuat sebanyak 3 lubang.
2. Membuat cincin dengan Ø 8” dengan ketebalan ± 1,5 cm.
3. Setelah itu dilakukan pemasangan piringan dan cincin pada Tee Ø 8” dan dilakukanpemasangan sambungan sohk drak (watermur) pada masing –masing lubang.
4. Setelah itu dilakukan pengeleman pada watermur dengan ketingian lem ± 1 cm,kemudian Tee Ø 8” yang dilem didiamkan selam ± 24 jam dimana untuk 1 tabung penyaring dengan ultraviolet membutuhkan 2 Tee Ø 8” yang dilem untuk dipasang pada sisi kiri dan kanan lampu.
5. Setelah itu dilakukan penyambungan Tee kiri dengan tee kanan dengan menambahkanpipa paralon Ø 8” ± 60 cm.
6. Lalu lampu dipasang pada masing – masing lubang dan disambung kabel dan panelcontrol.
7. Setelah semua terpasang dengan baik, lampu UV siap digunakan.
8. Penggunaan lampu UV dengan cara memasang pipa air pada pemasukan UV danmemasang pipa pengeluaran di bagian outlet lampu UV.
parator" style="clear: both; text-align: center;">
Gambar 2. Alat Radiasi UV dengan menggunakan pipa 8" (3 balon) Lampu UV Ф Pipa tabung
APLIKASI PENYARING DENGAN ULTRAVIOLETSEDERHANA BUATAN BBAP TAKALAR
Tabel 1. Aplikasi penggunaan radiasi UV yang telah diterapkan
KEUNGGULAN TEKNOLOGI
Pada perekayaan ini dilakukan dengan membandingkan antara UV hasil rakitan sebelumnya (yang tidak dapat diganti lampu UV-nya sehingga hanya dapat digunakan hingga mati). Dengan modifikasi di beberapa bagian, alat radiasi UV buatan BBAP Takalar lebih sederhana, mudah diganti lampunya saja dan efektifitasnya dalam menekan populasi bakteri pathogen lebih baik dibanding dengan UV radiasi buatan sebelumnya . memperoleh penyaring dengan ultraviolet hasil rakitan sederhana versi baru pada BBAP Takalar.
Uraian tentang keberhasilan teknologi dibandingkan dengan yang sudah ada
 Alat radiasi UV sebelumnya kurang efisien karena tidak dapat diganti-ganti lampu UV-nya dengan yang baru apabila lampu UV putus/mati sedangkan hasil rakitan versi baru, lampu UV dapat diganti dengan mudah setiap saat tanpa harus menganti/membuang seluruh sistem alat, sehingga lebih efisien
 Alat radiasi UV sebelumnya kurang layak digunakan karena efektifitas membunuh bakteri dan mikroorganisme kurang sempurna. Model lama lampu UV nya tidak dapat dibersihkan dari kotoran yang menempel sedangkan model baru lampu UV nya dapat dengan mudah dibersihkan setiap saat.
Mudah diterapkan dalam sistem usaha kelautam dan perikanan
 Alat radiasi UV ini, mudah diterapkan dalam segala jenis usaha. Perikanan budidaya baik untuk perbenihan maupun pembesaran dalam bak indoor, ikan tawar maupun ikan laut.
 Dari segi pemanfaatan alat radiasi UV rakitan BBAP Takalar dapat diterima dan dimanfaatkan oleh pelaku usaha perikanan buidaya.
 Dari segi ekonomi, alat radiasi UV rakitan sederhana versi baru ini lebih efisien dan lebih murah.
 Dari segi teknis, filter hasil rakitan tersebut dapat berfungsi dengan baik untuk menekan populasi bakteri pada media air pemeliharaan.
 Alat radiasi UV yang baru ini, desain nya lebih baik dan enak dipandang mata dibandingkan dengan yang sebelumnya, juga penggunaan lampu UV dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Tabel 2. Hasil pengukuran bakteri pada Air Media Pemeliharaan sebelum di UV dan setelah di UV di BBAP Takalar Ramah lingkungan Dengan alat radiasi UV ini lebih ramah terhadap lingkungan karena: dapat dilakukan pergantian lampu UV, lebih ramah lingkungan karena :  Tidak perlu melakukan pergantian bahan dan alat secara keseluruhan jika lampu UV mati  Dengan alat radiasi UV ini tidak perlu lagi menggunakan bahan kimia atau obat antibiotik untuk membasmi bakteri atau microorganisme pathogen, sehingga tidak mencemari lingkungan
LOKASI PENELITIAN DAN DAERAH REKOMENDASI
Unit rancang bangun dan unit pembenihan udang windu dan vannamei di Balai Budidaya Air Payau Takalar, Desa Bontoloe Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Kegiatan pembuatan dilakukan pada bulan Mei tahun 2006, namun pengkajian, pengembangan dan penerapan terus dan masih dilakukan sampai saat ini.
Lokasi wilayah yang direkomendasikan untuk penerapan alat radiasi ultraviolet adalah semua wilayah yang mengoperasikan usaha perbenihan dan pembudidayaan ikan indoor, baik untuk ikan laut maupun ikan tawar. Alat ini juga memungkinkan digunakan untuk memproduksi air bebas bakteri di daerah yang sanitasinya kurang baik.
KEMUNGKINAN DAMPAK NEGATIF
Dampak negatif adalah bila terkena radiasi sinar ultraviolet namun pengamanan sinar UV dapat ditutup dengan baik, sehingga tidak berbahaya bagi kehidupan ikan maupun manusia.
KELAYAKAN FINANSIAL DAN ANALISA USAHA
Analisa Usaha
Untuk pembuatan alat radiasi UV lampu UV dengan 1 mata , 1 p a k e t p e m b u a t a n membutuhkan dana Rp 2.500.000  Pembelian lampu UV impor dipasaran dengan 1 mata uv (harga minimal) adalah Rp 7.500.000  Keuntungan yang diperoleh dengan membuat alat radiasi ultraviolet rakitan adalah Rp 5.000.000  Keuntungan yang diperoleh akan lebih banyak lagi jika jumlah lampu UV yang digunakan lebih banyak. Hasil dan dampak yang diperloleh dalam dari alat Radiasi UV sederhana
Tabel 3. Rincian Biaya yang akan digunakan dalam pembuatan No. Parameter Spesifikasi 1 Debit air (m3/jam) 33 2 Daya tahan lampu (jam) 8.000, efisiensi menurun 15% setelah 5.000 jam pemakaian 3 Panjang gelombang (nm) 254 4 Dosis UV (µm/detik/cm2) ˃ 30.000 atau 15,3 W pada 1 m 5 Unit listrik 220 -240 volt 50-60 Hz 36 watt 6 Sistem peringatan LED 7 Jumlah lampu (buah) 4 8 Dimensi (mm) Ø 2,5” x 55” 9 Lampu UV Philips - Holland 10 Tipe lampu UV – C TUV 36 W; T8 11 Tipe cap/base G 36
ini adalah produksi benih akan meningkat karena bakteri pathogen dapat dibasmi dengan tanpa penggunaan bahan kimia atau obatobatan yang lebih mahal. Alat ini dapat dipesan dengan harga jauh lebih murah daripada alat serupa yang di impor.TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
Tingkat komponen yang digunakan dalam kegiatan perekayasaan ini adalah 90% produk dalam negeri dan 10 % dari luar negeri, hampir semua semua bahan dan peralatan yang diperlukan tersedia di pasaran lokal.
Sumber:
Faridah S., dkk. 2013. Perakitan Alat Radiasi UV untuk Menekan Bakteri Pathogen dalam Perikanan Budidaya. Buku Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

BIAYA MODAL MIKRO UNTUK NELAYAN

Senin, 3 December 2018 PEMBIAYAAN MIKRO UNTUK MODAL NELAYAN Sumber: http://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung...